Mejuah-juah
man banta kerina…
Perkenalkan
saya Yenni Gustiani bru Tarigan bere Sembiring Depari, anak sulung dari 3 orang
bersaudara yang dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga yang tidak mempunyai
harta mewah. Saya dilahirkan di desa yang sangat terpencil, lupa tepatnya di
desa apa di Tanjung Morawa pada tanggal 15 Agustus 1988. Orang tua saya berasal
dari Desa Perbesi dan Pertumbukan di kecamatan Tigabinanga. Sekarang kami
menetap di desa Firdaus Kec. Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai, jadi ya masih
seringlah setahun sekali pulang ke kampung Tanah Karo Simalem :D
Saya berasal dari keluarga yang
sangat sederhana, bapak dan nande hanyalah seorang petani dan tamat SMA. Tidak
seperti keluarga yang lainnya, yang mungkin memang kedua orang tuanya atau salah
satu mengecap pendidikan sehingga sangat menyarankan anak-anaknya untuk terus
sekolah. Bersyukur orang tua saya tidak pernah melarang anak-anaknya untuk
sekolah. Jadi memang tidak pernah sama sekali terfikirkan dalam benak saya
untuk bisa studi lanjut sebelumnya. Saya mengganggap kuliah S1 saja sudah cukup
untuk memenuhi kehidupan dan tetibanya di dunia kerja saya mulai terfokus untuk
melanjut kuliah sehingga terus mencari informasi tentang studi di luar negeri.
Orang-orang dan keluarga malah berpikir, ihh Yenni ini tinggi sekalilah
mimpinya. Ya… Tapi saya tidak takut untuk terus bermimpi jauh tinggi dan
meraihnya. Btw, saya lulusan S1 dari USU fakultas kesehatan masyarakat.
Tidak
mudah dalam mempersiapkan segala sesuatu dan persyaratan untuk studi lanjut,
apalagi jika ingin mendapatkan beasiswa. Sangat dibutuhkan tenaga ekstra dan
financial yang yang cukup di awal. Terkadang memang faktor ekonomilah yang
membuat kita sangat sulit sekali untuk memulai pendaftaran. Tetapi jika memang
ada kemauan dan tekad yang kuat untuk studi lanjut, pasti Tuhan akan sediakan
dan cukupi bagi kita. Terlebih dalam mencari beasiswa, harus sangat teliti dan
banyak membaca untuk bisa memahami yang ditulis dalam aplikasi yang diminta.
Jika kita ingin studi lanjut di luar negeri, syarat yang paling dibutuhkan
adalah kemampuan dalam berbahasa inggris yang baik. Oleh karena itu dalam tahap
awal, kita butuh belajar Bahasa Inggris yang dalam dan juga melakukan test
TOEFL atau IELTS. Begitu juga saya dalam mempersiapkan berkas aplikasi untuk
studi lanjut di Taiwan dan luar negeri lainnya, sangat banyak sekali tantangan
yang harus dihadapi dan ditempuh karena memang dalam mempersiapkan semua berkas
tersebut saya masih bekerja di perusahaan swasta yang sangat menyita waktu saya
di kantor. Akhirnya sayapun meluangkan waktu pada malam hari untuk
mempersiapkan semua dokumen. Saya ingin studi lanjut karena memang dari awal
adalah saya ingin menjadi tenaga pendidik dan bersyukur sudah terjun di
dalamnya. Saya tidak terlalu muluk-muluk ingin menjadi orang sukses dan bisa
memiliki segalanya. Saya hanya ingin bisa menjadi seseorang berguna bagi orang
lain dan bagi Negara ini. Dengan studi lanjut diluar negeri kita bisa
mendapatkan pengetahuan dan pandangan yang begitu luas tentang seluruh dunia. Dan
tentunya, hal yang terpenting adalah sistem pendidikan yang baik serta
kelengkapan fasilitas-fasilitas dalam pembelajaran yang sangat canggih yang
tidak kita temukan di Negara kita.
Dengan
perjuangan yang tidak gampang ini, akhirnya saya lulus pada pengumuman Fall
2013 di Taipei Medical University yang adalah salah satu kampus dari Top 100
Asian Universities. Pada saat itu saya mendaftar 3 universitas di Taiwan yaitu
Taipei Medical University, Kaohsiung Medical University dan National Taiwan
University. Tak pernah saya sangka bahwa saya akan mendapatkan beasiswa dari
Taipei Medical University karena memang sangat sulit untuk mendapatkan beasiswa
kampus. Karena kuota di setiap departemen hanya menerima 2 beasiswa dari TMU.
Walaupun demikian jangan pernah menyerah untuk terus mencoba mendaftar beasiswa
karena begitu banyak jenis beasiswa yang ditawarkan baik di dalam maupun di
luar negeri.
Setibanya
di Taiwan menjadi hal yang sangat tidak bisa dilupakan untuk pertama kalinya
karena kita akan melihat begitu berbedanya sistem transportasi yang ada di
Taiwan dengan di Indonesia. Cangggiiihhh :D Orang-orangnya sangat ramah, suka
membantu, dan baik, tidak diperbolehkan untuk merokok di tempat-tempat umum dan
di dalam ruangan, kecilnya angka kriminalitas, tidak ada sampah yang berserakan
karena selalu ada tempat sampah disetiap sudut jalanan dan taman, dan yang
paling mengesankan adalah sistem pengelolaan sampah mereka yang sangat teratur
terjadwal di malam hari dengan pemisahan sampah organik dan anorganik pada saat
pengangkutan sampah.
Tidak
hanya hal-hal tersebut tetapi juga dalam hal pendidikan, Taiwan tidak kalah
dengan negara-negara maju lainnya seperti singapur, jepang
dan hongkong. setibanya saya di kampus Taipei Medical University, kampus dimana
saya meneruskan studi Master saya, saya sangat kagum karena kemewahannya, bukan
hanya itu tetapi dengan sistemnya yang sangat teratur (terutama bagian
International Officenya). Begitu juga dengan fasilitas laboratorium yang sudah
saya liat di beberapa lab selain lab saya sendiri pastinya. Saya tercengang
dengan kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh kampus saya karena lengkapnya
fasilitas lab yang ada, besar dan pastinya tidak dengan biaya sedikit untuk
dapat membeli biaya laboratorium yang ada. Luar biasa… Saya yakin semua kampus
di Taiwan pasti seperti itu sesuai dengan bidang masing-masing. Dengan
fasilitas laboratorium yang sangat canggih tersebut didukung juga dengan tenaga
pendidik yang benar-benar professional, menambah kepercayaan diri saya dalam
belajar di negeri ini. Setibanya saya di kampus, sungguh sangat hangat sambutan
antar sesama mahasiswa-mahasiswa internasionalnya dan tidak kalah lagi dengan
sambutan yang sangat ramah serta suka membantu mahasiswa lokal jika kita
membutuhkan pertolongan. Mereka tidak segan-segan menghampiri dan menolong kita
serta meluangkan banyak waktu mereka agar bisa membantu kita padahal mereka
juga sangat sibuk loh. It’s awesome…..
Dengan
ilmu yang kita dapatkan dengan studi di luar negeri diharapkan dapat merubah
Indonesia menjadi Negara yang lebih baik dan maju kedepannya. Sistem yang kita
pelajari dinegara maju ini mungkin saja bisa kita terapkan di Negara kita
tercinta. Sebagai generasi penerus jadi janganlah kita menyerah dan berdiam
saja. Teruslah belajar dengan tekun dan membangun bangsa kita mulai dari diri
kita sendiri. Semoga kita bisa memberikan yang terbaik dengan pendidikan yang
kita punya untuk generasi kita. Jadi jangan pernah menyerah dan beranilah terus
bermimpi lebih tinggi. Semangaaaaaaaaatt……..
Dare
to dream higher,
Yenni
Gustiani Tarigan І Taipei Medical University І
Email: yennigangustiani@gmail.com
І
HP: 081293590740 І FB & Twitter: @YenniTarigan
0 comments:
Post a Comment