SEKOLAH NGEPARI LAWIT SIMBELANG
(Salam Tedehku man Tanah Karo Simalem)
Mejuah-Juah…!!!
Sekolah ke luar negeri adalah cita-citaku sejak kecil,
mungkin pemikiran ini sedikit kontras dengan keadaan kedua orang tuaku yang
hanya tamat SD, tapi dorongan dan motivasi dari kedua orang tua membuatku
bermimpi lebih besar dan lebih besar lagi. Perkenalkan nama saya Robetmi
Jumpakita Pinem biasa dipanggil Robetmi anak ke 3 dari 4 bersaudara, ini adalah
sepenggal kisah perjalan suka duka studyku sampai S3. Perjalanan ini penuh
dengan liku tapi dorongan dan doa orang tua membuatku terus maju dan pantang
menyerah, cerita ini sama seperti pepatah “Rulih Adi Mejingkat”.
Saya masuk kuliah S1 di jurusan Ilmu Administrasi Bisnis,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Masuk sebagai angkatan pertama di jurusan yang baru membuatku harus banyak
belajar karena tidak ada senior sebagai sumber informasi tentang sistem
perkuliahan, deskripsi mata kuliah bahkan sistem penilaian dan lain-lain hanya
bermodalkan tanya-tanya ke senior jurusan lain, tapi ada hikmah dibalik sebagai
angkatan pertama karena mendapat kesempatan membantu aktivitas di jurusan jadi
bisa ngobrol banyak dengan dosen-dosen.
Semester satu berlalu, tibalah saatnya yang ditunggu-tunggu
yaitu Indeks Prestasi (IP), Puji Tuhan dapat lumayan tinggi 3,86 dengan
peringkat kedua. Ntah kenapa saya tidak terlalu senang karena tidak mendapat
walaupun bagi orang lain itu mungkin terlalu sombong untuk mendapatkan nilai
sempurna, masuk semester dua akhirnya mendapat IP 4,0 (Sempurna)…Wowww ini yang
kutunggu-tunggu, ketika pulang saya langsung memberi tahu ke mamak bahwa saya
dapat IP 4,0, Tapi alakah terkejutnya mamak saya.
“Mak, IP ku 4,0” Ujarku
“Kai kin IP e?” jawab mamak
“Nilai adi kuliah mak, gelarna Indeks Prestasi, I singkat IP,
IP ku 4,0 mak” jawabku lagi
“Kok 4 nakku?, mesera kuliah oe? Kam biasana juara kok dat
nilai 4?” tanya mamak
Aku langsung
tersadar ternyata mamak kami pikir IP itu sama seperti nilai raport 1-10, “Adi
kuliah 4 simeganjangna mak, 4 seri ras 10 kerina bas raport sekolah” aku
mencoba menjelaskan.
“Ihh mantap
kam e yah, emaka tutusi maka dat ndu ka pagi 4 semester sireh” Jawab mamak.
Awalnya
sedikit sedih karena kalau kawan cerita dapat IP 3,0 saja udah senang kali orang
tuanya asalkan jangan dibawah 3,0 tapi aku enggo pe kudat 4,0 la angka mamak
tapi tahun demi tahun akhirnya Bapak dan Mamak saya mengerti tentang IP,
Singkat cerita…, tibalah saatnya semester akhir dan sidang meja hijau sebagai
lulusan pertama dari Ilmu Administrasi Bisnis mencatat sejarah sebagai anak
pertama yang lulus sekaligus wisudawan terbaik, saat yang paling menegangkan
buat saya adalah disaat acara Wisuda Universitas Sumatera Utara (USU),
wisudawan dengan predikat lulusan terbaik dengan IPK 3,95 duduk dibarisan
paling depan bersama orang tua tepat dihadapan Rektor, Guru besar (Professor),
Dosen dan pejabat USU lainnya membuat saya merinding sepanjang acara wisuda.
Apalagi ketiga dipanggil nama saya, Wisudawan Terbaik dari Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis ROBETMI JUMPAKITA PINEM anak dari BENARTA PINEM tepuk tangan hadirin
membuat air mataku jatuh, saya hanya mengucap Terima kasih banyak kepada Tuhan
Yesus dan Kepada kedua orang tua saya yang sudah mati-matian berjuang demi kami
anak-anaknya.
Sepanjang
kuliah S1, Cerita panjang penuh dengan liku membuatku terus berjuang apalagi
selama menempuh Pendidikan S1 saya mendapatkan beasiswa Tanoto Foundation yang
mewajibkan mahasiswa mendapat nilai bagus karena beasiswa yang diberikan selama
pendidikan S1 juga bukan main-main, bahkan saya mendapat kesempatan tiga kali
ke pulau Jawa tepatnya Bogor dan Bandung (Terima kasih Banyak Tanoto
Foundation) untuk Gathering Tanoto Scholars dengan kampus lain seperti
Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung,
Institut Pertanian Bogor, Universitas Riau dan Universitas Jambi. Mendapatkan
beasiswa sepanjang pendidikan S1 yang nilainya diatas rata-rata beasiswa yang
lain membuatku terus terpacu untuk lebih serius belajar.
Trettttttttttt,
Tretttttttt, Tretttttttt….
Bunyi getaran hp saya, seseorang senior menelpon saya jauh
dari negeri Formosa (Taiwan) beliau mengatakan saya lulus beasiswa di National
Taiwan University of Science and Technology (NTUST) saya beri tahu kepada Bapak
dan Mamak bahwa saya lulus dan akan berangkat ke Taiwan untuk lanjut S2, Mamak
saya yang dulu terbayang anak-anaknya hanya akan sampai SMA harus merelakan
anaknya berangkat ke negeri orang yang jauh bahkan belum pernah dia dengar
sebelumnya. Kuala Namu International Airport (KNO) jadi saksi awal perjalananku
ke Taiwan untuk study lanjut.
Taiwan
negeri yang Damai, sistem transportasi yang luar biasa tertata, sistem
managemen sampah yang tertata rapi sudah bisa ditebak betapa bersih dan
nyamannya Taiwan. Sebagai mahasiswa International pastinya agak bangga bisa
bergaul dengan mahasiswa dari belahan dunia, melanjutkan pendidikan di jurusan
Master of Business Administration (MBA) mempertemukanku dengan banyak mahasiswa
dari negara lain sebut saja mahasiswa dari Jerman, Francis, Ukraina, Swiss,
Republik Ceko, Polandia, Republik Dominika, Korea, Australia, Vietnam, China
bahkan negara yang belum pernah saya dengar sebelumnya Estonia dan pastinya
dari negara-negara lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Yang paling
berbeda adalah selama kuliah menggunakan bahasa Inggris (Biasana kap ndu bahasa
Karo kita, bahasa Indonesia nge si ndohna cakap sehari-hari) Berkat kerja
keras, dukungan dan doa dari keluarga membuatku terus berjuang dengan study S2
ku. Puji Tuhan saya bisa sidang meja
hijau tepat pada Selasa, 7 April 2015 dan wisuda bulan Juni 2015, yang membuat
kebahagiaan itu makin lengkap yaitu sehari sebelumnya saya mendapatkan beasiswa
untuk melanjut S3 di kampus yang sama, jd sekarang sedang menjalani Doktoral degree
(PhD) semester dua. Di tengah kesibukan penelitian S3 dan Teaching Assistant
(TA) masih aktif mengajar di Universitas Terbuka Taiwan sekaligus juga sebagai
Sekretaris Jenderal (SekJen) Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan
2015/2016. Sebagai ketua komunitas badminton orang Indonesia di Taiwan (ICBiT)
yang berlokasi di kampus NTUST salah satu rutinitas mingguan yang saya lakukan
disamping kesibukan yang lain untuk membuat tubuh tetap fresh.
Saya juga
mengajak kawan-kawan pemuda-pemudi Karo yang masih kuliah S1 atau S2 ambil
kesempatan untuk mendapatkan beasiswa Taiwan untuk melanjutkan study karena
begitu banyak beasiswa yang tersedia di Taiwan. Terutama kawan-kawan yang
jurusan pertanian untuk membantu pengembangan pertanian Karo melalui kesempatan
penelitian dan pengembangan pertanian di Taiwan. Jangan takut untuk mencoba,
mari sibagun kuta kemulihenta. Adi la kita ise nari. Saya juga berharap
Pemerintah Kabupaten Karo mau mendorong anak-anak di Tanah Karo untuk lanjut
sekolah untuk membangun Tanah Karo Yang Lebih Baik semoga Bapak Bupati Karo,
Bapak Terkelin Berahmana,SH bisa memberikan harapan baru untuk pembangunan
Tanah Karo. Saya bersedia sebagai jembatan untuk kawan-kawan yang ingin sekolah
ke Taiwan untuk sharing informasi tentang beasiswa.
Saya sangat
berharap banyak dan makin banyak lagi masyarakat Karo yang sekolah, di Taiwan
sudah ada beberapa pemuda-pemudi Karo yang sedang melanjutkan Study jadi tidak
perlu takut untuk melangkah jauh untuk melanjutkan study, kami ada beberapa
yang bisa menjadi sumber informasi.
Bagi
kawan-kawan yang ingin study lanjut ke Taiwan, bisa menghubungi saya melalui:
Facebook :
Robetmi Jumpakita Pinem
Email :
robetmijumpakita@yahoo.com
Mobile :
+886978104109
Saya juga membantu 5
calon mahasiswa untuk biaya pengiriman berkas ke Taiwan bagi yang membutuhkan
jadi hanya menyiapkan berkas yang akan di kirim. Saya berharap besar kepada
Pemuda-Pemudi Karo ini saatnya bangkit dan bangun Tanah Karo supaya tidak
tertinggal dibanding daerah lainnya yang ada di Indonesia, memunculkan
generasi-generasi yang bisa tampil tidak hanya di panggung lokal (hanya di
Tanah Karo) tapi juga bisa berbicara di tingkat Nasional maupun International
apalagi selama ini masih jarang kita mendengar Putra-Putri Karo bisa berbicara
banyak di panggung Nasional maupun International. Arah sekolah salah sada cara
kita baci kutengah, Jadi mari generasi muda Tanah Karo sirasken mempersikap
kuta kemulihenta Tanah Karo.
Terima kasih kepada Bapakku Simehuli (Bapakku yang baik hati)
Benarta Pinem dan Mamakku Simelias (Mamakku yang penyayang) Rasita Br Sembiring
Berahmana ras kerina keluarga ibas dukungan ras totondu selama enda.
Salam Tedeh Man Tanah Karo Simalem Ibas Anak ntah pe temanndu
Taiwan nari...
Good luck... stay humble and surrender...
ReplyDeleteGood luck... stay humble and surrender...
ReplyDeleteAmin...
DeleteUdah pasti Kak e
Bujur
Haibat Nak Ola lUpa Kuta Kemulihen. Salam mejuahjuah, Tuhan Si Masu2
ReplyDeleteEnggo pasti, pasti labo lupa pal
DeleteSalam tedeh man Tanah Karo Simalem dari Taiwan
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteLuar biasa harpan y beberpa tahun kedepan bisa sprti mereka mngeruk ilmu sbyk mungkin dr luar kmudian kmbli dgn sgudang ilmu yg siap d aplikasikan untuk membangun negara
ReplyDeleteAmin...Pasti bisa persiapken diri ndu ya..melala beasiswa jenda
ReplyDeleteSalam dari Taiwan
Rasa hormat n rasa terimakasih saya buat Pak Robet.
ReplyDeleteSukses terus dalam karir n kehidupan nya pak.
Ttd Bagus Adm.Bisnis 2011
keren bang robet ...
ReplyDelete