Tuesday, April 19, 2016



Mejuah-juah man banta kerina

Perkenalkan nama saya Julia Veranita Sembiring Guru Kinayan atau nama kerennya Gurki. Tetapi pada kenyataannya saya tidak pernah menggunakan embel-embel beru saya dibelakang nama saya di dalam ijazah. Hal ini dikarena beberapa factor dan masa lalu yang sulit dijelaskan dengan kata-kata (hehehehe). saya merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, ya kata orang Taiwan sih itu termasuk kategori sudah banyak anak, tetapi menurut orang Indonesia itu masih terlalu sedikit (J). Saya merupakan kketurunan karo murni, maksudnya ibu saya juga merupakan orang karo asli, beliau beru Sitepu. 




Saya sangat bangga menjadi orang karo, hal ini disebabkan dengan kultur kekeluargaaan yang sangat erat walaupun tidak kenal satu sama lain tetapi dalam istilah karo kalau sudah memiliki beru maupun marga yang sama maka akan dianggap saudara.

Saya dilahirkan di Tanjung Pura 25 tahun yang lalu dan saya berasal dari Binjai, (pasti yang terbayang langsung rambutan). Ya kota tinggal saya sangat terkenal akan buah rambutannya. Walau saya tinggal di Binjai tetapi kampung halaman saya ada di langkat desa Bandar Tinggi. Mungkin kalian tidak pernah mendengarnya karena itu merupakan desa kecil yang ada di langkat.

Saya tamatan dari SMA 1 Binjai, dan berkuliah di STKIP Budidaya Binjai, mungkin bagi mereka yang tahu akan nama kampus tersebut akan hanya tersenyum sinis. Ya hal ini dikarenakan kampus saya tersebut hanya terletak dipinggiran kota dan didekat persawahan milik masyarakat. Tetapi walau demikian saya tidak merasa minder karena mama ku selalu berkata bukan kampus yang menentukan kualitas pribadi seseorang melain pribadi seseorang tersebutlah yang akan menentukan kualitas hidup dirinya.

Oleh karena nasehat tersebutlah saya selalu merasa percaya diri, yah walau terkadang sering disindir oleh beberapa keluarga. Tetapi dibalik itu semua saya hanya tersenyum melihat mereka. Mama ku selalu mengajarkan aku smua adat istiadat karo, beliau selalu berpesan bahwa tak perduli dimanapun berada aku harus mampu dan harrus selalu belajar tentang adat ku sendiri.

Aku memiliki banyak impian, dan yang paling utama yaitu membahagiakan kedua orang tua ku, ya walaupun banyak yang bilang impianku terlalu biasa dan muluk dan semua orang juga memimpikan hal itu. Tetapi mereka hanya mampu melihat mimpiku hanya dari kulitnya saja, hanya aku yang tahu mengapa aku memiliki mimpi yang dimiliki oleh kebanyakan orang juga.  Aku ingin membantu mereka walaupun dengan cara membuat mereka bangga karena telah miliki anak seperti aku, tetapi sampai sekarang aku masih jauh dari kata itu. Hal itu disebabkan karena bandelnya aku selama ini, selain itu aku juga bermimpi akan mampu membantu kedua orang tuaku untuk membiayai sekolah adik-adikku. Tetapi sampai sekarang hanya beberapa keperluan mereka saja yang mampu aku bantu. Hmmm susah ya ternyata menjalaninya.  Tetapi mimpi ku yang paling sulit dijangkau adalah membangun sekolah yang mampu membantu anak-anak didesaku untuk mampu berprestasi dan mengembangkan desaku tercinta. 

Terkadang orang tuaku hanya mampu berkata jangan mimpi terlalu ketinggian, kalau jatuh sakitnya luar biasa. Tetapi aku hanya tersenyum dan berkata “untuk itu mak, aku memiliki mimpi yang banyak. Setidaknya salah satu aja yang tercapai kan bisa membuat kam bahagia” candaku. Beliau hanya tertawa dan menanggapi bahwa beliau hanya mampu menyekolahkan kami, karena beliau tidak memiliki harta dan kekayaan. Jadi jikalau kami bermalas-malasan untuk pergi kesekolah beliau akan marah dan akan mengomelin kami sepanjang hari.

Aku tamat sarjana pada tahun 2014, dan melakukan tugas layaknya seorang tamatan sarjana, yaitu mencari kerja. Tetapi apa mau dikata orang-orang yang melihat ijazah ku hampir rata-rata menolak aku untuk bekerja diperusahaan ataupun disekolah-sekolah. Hal ini mungkin dikarenakan akreditas kampusku yang masih “C”. setelah hampir 5 bulan mencari tetapi tidak mendapatkan hasil, akhirnya aku memberanikan diri meminta kepada orang tua ku untuk melanjutkan S2. Awalnya keinginanku yaitu melanjutkan S2 di UPI Jakarta (ketinggian ya impiannya) tetapi akibat keterbatasan biaya orang tua ku, aku mengurungkan niat untuk melanjutkan di Jakarta dan hanya meminta beliau untuk menyekolahkan aku di UNIMED. Tetapi orang tua ku juga hanya berkata bahwa keuangan mereka tidak akan mencukupi, hal ini dikarenakan masih bersekolahnya adikku yang nomor 3. Yah mau tidak mau aku harus mengalah terhadap adikku, karena dia sudah memasuki semester akhir dan mengingat adik bungsuku juga masih SMP makin membuat aku untuk mengurungkan niatku untuk lanjut S2.

Walaupun aku sadar dengan mengurungkan niatku untuk lanjut S2 maka akan semakin jauh pula cita-cita dan impian ku selama ini, (hmm) sedih sih ketika tau itu. Tetapi  benar kata orang-orang, bahwa rencana Tuhan siapa yang tahu, Tuhan mempertemukan aku mebali dengan teman ku Joy Simanjuntak yang mendapatkan beasiswa di CYCU Taiwan. Aku kagum melihatnya yang mampu berkuliah diluar negeri, dan aku mulai bertanya-tanya padanya alias kepoin dia, heehehehe. Dan dia bercerita bahwa dia mendapatkan beasiswa dari kampus, yang semula aku kira beasiswa dari UNIMED. Tetapi dugaan ku salah, karena di semester berikutnya aku juga melihat kembali temanku Samuel Situmeang juga berkuliah di Taiwan dan aku kepoin lagi donk. Dan usut punya usut ternyata mereka mendapatkan beasiswa dari kampus mereka di Taiwan. Mendengar hal itu aku memiliki semangatku kembali untuk mencoba lanjutkan kuliahku yang sempat ku kubur kemarin. Mereka berdua menyarankan ku untuk menghubungi bang Mula, dan aku mulai mempersiapkan semuanya.

Aku mengajukan keinginan ku ini kepada kedua orang tuaku. Ya orang tuaku hanya mampu membantu aku dalam hal financial untuk mengirimkan berkas-berkas lamaran beasiswa ku kekampus-kampus. Aku berusaha sekuat mungkin untuk menyelesaikan semua syarat yang dibutuhkan sambil dibimbing oleh bang mula. Terkadang aku juga meminta saran kepada kedua teman ku yang sudah ditaiwan.
Aku melamar di 3 kampus sekaligus, di kampus pertama aku diterima hanya mendapatkan partial scholarship yaitu 50% uang kuliah. Aku mencoba berdiskusi lagi terhadap kedua orang tuaku, mereka hanya berkata tidak, karena tidak adanya uang untuk membayar selebihnya, aku ya tentu saja sedih. Hanya setelah 2 hari marah dengan keadaanku yang seperti sekarang ini, aku merasa ketika itu Tuhan tidak adil dengan aku, tetapi aku mencoba ceria lagi. Setelah seminggu kemudian dikampus kedua aku dinyatakan lulus lagi, tetapi tidak tahu jenis beasiswanya. Aku hanya bersorak kegirangan dan memeluk mama ku. Beliau hanya tersenyum. Dengan lamanya tipe beasiswa yang didapatkan aku hanya mampu berpasrah dengan Tuhan. Akhirnya di kampus yang ketiga, ketika pengumuman dikeluarkan aku dinyatakan tidak lulus seleksi sama sekali, ya lagi-lagi aku sedih dan hanya mampu berharap pada kampus kedua.

Ketika pertama kali mengapply, setiap malam aku selalu berdoa kepada Tuhan bahwa aku ingin dikampus kedua. Akhirnya penantian panjangku terjawab. Aku mendapatkan beasiswa partial, cukup sedih sih tetapi di kampus kedua ini lebih baik, dikarenakan aku mendapatkan semua biaya pendidikan gratis selama 1 tahun, aku mulai berdiskusi kerpada ortu, ya lagi-lagi mereka menolak ku untuk pergi ke Taiwan. Aku benar-benar marah kepada Tuhan dan Ortu, aku hanya mampu menangis selama 1 minggu penuh. Setiap malam aku hanya  mampu berdoa, dan meminta sama Tuhan agar membukakan jalan jikalau memang itu yang terbaik.

Setelah hampir 1 minggu pengumuman tersebut, ada acara pulungen jabu-jabu (PJJ) dirumahku. Mamaku bercerita kepada salah satu kerabat kami bahwa aku merupakan anak mereka yang memiliki ambisi sekolah paling besar. Ibuku bercerita bahwa mereka terpaksa menolak keinginan ku untuk bersekolah Taiwan padahal aku sudah mendapatkan beasiswa. Aku hanya mampu berdiam diri didapur rumahku. Pak tua ku marah kepada bapakku, beliau sangat-sangat kecewa terhadap kedua orang tua ku yang menghalangi keinginan ku untuk terus bersekolah padahal aku memiliki keinginan yang kuat. Beliau hanya berkata “kalau soal biaya jangan ditakutkan, karena semuanya itu Tuhan yang mengatur. Burung diudara yang tidak menanam saja mampu makan setiap hari, kenapa kita manusia yang bisa bekerja masih takut akan kurangnya uang. Padahal Tuhan kita merupakan raja di atas segalanya”

Bapakku langsung berpikir dan memanggil aku untuk menanyakan kembali apakah masih memungkinkan untuk aku pergi kuliah tersebut, dan dengan yakin aku menjawab masih. Lalu orang tuaku pun mengijinkan ku untuk pergi ke Taiwan.

Singkat cerita akhirnya saya dan kedua teman saya berangkat dari medan dan tiba diTaiwan tanpa dijemput, hal ini tidak menghalangi kami. Karena semua yang ada di bandara Taiwan memberikan instruksi yang sangat jelas. Oia aku belum bilang ya kalau aku diterima di National Taiwan Ocean University. Di kampusku sekarang ini, aku telah bekerja dengan salah satu dosen yang ada di sini  pada awal kedatanganku dan sekarang beliau telah menjadi pembimbingku. Semua seniorku hanya berkata aku beruntung, tetai yang aku tahu aku bukan beruntung melainkan kasih Tuhanku selalu melimpah atas ku.

Ketika aku tahu bahwa aku sudah mendapatkan pekerjaan aku langsung menelpon mama ku, dan berkata kepada beliau bahwa beliau tidak usah menghiraukan dan resah lagi akan biaya hidupku. Ya namanya seorang ibu, beliau memarahiku (hehehehhe) dan hanya berkata jangan sombong, padahal maksud hati agar beliau menyimpan uang yang ingin dikirimkan untuk dipakai kalau ada keperluan lagi. Tetapi beliau berkata “ tugas orang tua yaitu memastikan semuanya baik-baik saja, walau tidak ada uang bagem pala-palai nina mama ku”. Jujur aku nangis waktu dengar beliau berkata demikian. Aku hanya tersenyum saja, karena aku tahu jikalau aku menangis mama kupun masti menangis dirumah. Dan beliau berpesan jangan pernah lupa kegereja dan melupakan semua adat istiadat kita.

Selama 6 bulan aku di Taiwan, ortuku memang selalu mengirimi aku uang, tetapi aku hanya baru menggunakan 1 juta, karena satu dan lain hal. Dalam 6 bulan juga aku mulai belajarr semua yang aku butuhkan, baik ilmu maupun kebiasaan disini. Memang benar system pendidikan Taiwan jauh lebih baik daripada di kampusku sebelumnya (ga berani bilang Indonesia). Disini juga aku mulai belajar membentuk karakter pribadiku.

Melalui biografi singkatku ini (heheh 4 halaman) aku ingin mengatakan kepada kalian semua, jangan pernah takut bermimpi. Milikilah banyak impian agar engkau mampu tetap berdiri walaupun sudah terjatuh. Serahkan semua kekhawatiran, masa depan dan gelisahmu kepada Tuhan, percayalah jikalau itu yang terbaik untukmu maka smuanya akan diberkati dan diberikannya kepadamu. Oia jangan meniru aku yang sempat marah sama Tuhan, Ortu dan keadaan. Karena smua itu hanya akan menyiksa dan menyakiti diri kita sendiri, karena aku telah membuktikannya.

Harapanku hanya 1, bisa mengubah indonesiaku melalui hal-hal yang terkecil lebih dahulu terutama dalam hal pendidikan. Dan aku berharap impian-impianku mampu terwujud dan dikabulkan oleh Tuhan. Anak-anak Indonesia sebenarnya pintar-pintar hanya saja dikarenakan adat dan kebiasaan membuat mereka semua malas berusaha.

Sekian dari saya, semoga bisa menjadikan pembelajaran dan motivasi bagi kalian agar jangan takut bermimpi asal berusaha dan percaya. Salam dari National Taiwan Ocean University, Taiwan.

Julia Veranita І National Taiwan Ocean University І Email: juliaveranitasembiring@gmail.com І HP: 0965-734-844 (Taiwan) І FB : Julia Veranita Sembiring І instagram: v3ra_chan


3 comments:

  1. Halo Kak Julia, kira2 bisakah saya mendapat beasiswa di Taiwan dan ipk 2,85. Gimana sih syarat2nya ? Bisa tahu no. Wa nya kah supaya lebih jelas. Terima kasih

    ReplyDelete
  2. Halo Kak Julia, kira2 bisakah saya mendapat beasiswa di Taiwan dan ipk 2,85. Gimana sih syarat2nya ? Bisa tahu no. Wa nya kah supaya lebih jelas. Terima kasih

    ReplyDelete
  3. Hallo abang,,
    Saya akab jelaskan semua hal yang sayay tahu,,
    Tetapi maaf saya tidak punya wa
    Silakan diemail saja dlu agar saya dapt bantu dan kita bisa lgsg berkomunikasi
    Terima kasih

    ReplyDelete

×

Powered By Facebook and Get This Widget

Follow on Google+

Powered by Blogger.

Ads Top

Follow

Popular Posts

Featured
Most Popular

Kategori

Kategori

Recent Comments

Text Widget

Text Widget

Featured

Contributors

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Recent Post

Follow

Video of the Day

Popular

Popular Posts